Hidup Adalah Lelucon Bagi Orang Yang Berpikir
Sumber Gambar: Unsplash
Monggo dilihat gambar yang kusematkan di bawah. Gambar ini kucomot dari salah seniman bernama Grant Snider. Karya-karyanya banyak membuatku berpikir keras.
Seberapa sering kau tertawa? Aku cukup sering. Hal-hal remeh temeh pun bisa mengundang tawaku. Namun gambar dari Snider membuat aku menakar-nakar kembali tawaku. Setelah berpikir sejenak aku memutuskan di bagian self deprecation, dark humor dan paradoks. Terkhusus self deprecation atau menertawai diri sendiri, aku melalui proses yang panjang untuk sampai ke sini.
Sering sekali masalah yang sedemikian pelik membuat aku hanya bisa tertawa saat menghadapinya. "Kenapa aku tertawa-tawa pada hidupku? Apakah aku sedang mengkonsumsi obat atau adakah kesalahan?"
Jawabannya, ya dan tidak. Singkatnya aku sudah di tahap tertawa pada semua yang terbentang di hadapanku. Apa lagi yang bisa kulakukan selain menertawai "penderitaan"?
Namanya seni menertawai hidup. Life truly is a Divine comedy. Akrab dengannya dan merangkulnya adalah cara terbaik untuk berdamai dengan diri sendiri.
Segala macam keadaan itu didudukkan saja di hadapanmu. Nyatanya tak ada satupun bahkan aku sendiri yang mau dirundung malang. Namun apa kehidupan mendengarmu? Tidak, sayang. Berdamailah.
Mungkin masih aneh bagi kita menertawakan diri sendiri. Atau mungkin ada yang bilang, "Ini orang sudah stres, ya?" Percayalah itu sangat melegakan. Nikmati saja.
Aku mengutip kutipan berikut dari Kompasiana, “But there was no need to be ashamed of tears, for tears bore witness that a man had the greatest of courage, the courage to suffer “ – Victor E. Frankl , Psychiatrist.
Menertawakan masalahmu bukan berarti menyepelekan masalahmu dan menyelesaikan tetapi menertawainya memberimu kekuatan baru sekaligus pelepasan beban. Trust me!
Sama seperti menangis tak menyelesaikan masalahmu, begitupun tertawa. Namun, aku lebih memilih tertawa di atas semua ironi yang ada.
Banyak dari kita yang berjuang mati-matian untuk orang lain tetapi menyerah kalah untuk dirinya sendiri. Ironis bukan? Hidup harus dijalani dengan sebaik-baiknya tetapi jangan lupa tertawa, ya.
Dari pada berpanjang-panjang kita sudahi saja dengan pertanyaan, "Berdasarkan gambar Snider kau sudah di bagian mana?" lalu "Sudahkah dirimu tertawa hari ini?"
Penulis: Maria Julie Simbolon
Medan, 30 April
2021
#Ragam
#30HariBlogBer18
#BloggerMedan
Komentar
Posting Komentar