LANTAM
“Loh, tempe lagi laukmu hari
ini, Kak?” tanya Mak Tina, tetanggaku. Pagi ini kami tak sengaja bertemu di kedai penjual sayur dan ikan, Along-Along.
“Oh, iya, Mak Tin cuma
tambahan ikan terinya ini.”
“Oh, terusnya kutengok tempe
lauk, kakak. Kalau pun ganti menu paling beli tahu, telor sama udang kecepe.
Iya, kan, Bang Along?” Bang Along-Along tak menjawab karena melayani pembeli
yang lain. Padahal hari masih pagi tapi lantam mulutnya sudah menembus langit, pikirku kesal.
“Kepingin sih ganti lauk,
Mak Tin tapi cemana uangku sejuta pun masih samamu. Pulangkan lah biar makan
enak aku.”
“Ih, parah kali kakak ini
mesti semua orang tahu kalau aku berutang,” katanya bersungut-sungut.
Keterangan:
Lantam: nyinyir
Medan, 19 April 2021.
Penulis: Maria Julie Simbolon
#FiksiMini
#30HariBlogBer7
#BloggerMedan
@Blogger_Medan
Keren. Aku suka
BalasHapusAhhhhhh, terima kasih, Mbakku.
HapusHahahaha...
BalasHapusSebenarnya lantam perlu juga saat menghadapi preman pasar. Heheheh....
Hahhahahahaha. Iya juga ya, Kak e.
HapusAbsen ninggalin jejak di blog kakak XD
BalasHapusHai, Aya cantik. Terima kasih, ya.
HapusAku suka logatnya...
BalasHapusTerima kasih sudah dibaca, Mba.
Hapus